Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Angka kematian akibat penyakit jantung mencapai 122 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2016.
Beberapa waktu lalu artis tampan Ashraf Sinclair meninggal karena serangan jantung, kemudian penyanyi campursari Didi Kempot atau Didi Prasetyo juga mengalami serangan jantung hingga menyebabkan kematiannya.
Seseorang dengan penyakit jantung biasanya mengalami nyeri dada yang menjalar ke bahu atau leher. Salah satu jenis masalah jantung yang paling umum diderita seseorang adalah penyakit arteri koroner.Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah utama yang memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung menjadi rusak.
Pada umumnya penyakit jantung koroner disebabkan oleh plak kolesterol dan proses inflamasi, jika kondisi ini tidak segera ditangani dapat memicu serangan jantung dan berujung pada kematian.
Lalu apa penyebab penyakit jantung koroner dan bagaimana cara mengobatinya? Simak ulasan laporan merdeka.com dari Healthline di bawah ini.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala penyakit jantung koroner yang paling umum dialami pasien adalah nyeri dada dan sesak. Kondisi ini sering dirasakan saat beristirahat setelah melakukan aktivitas berat.
Selain sesak napas dan nyeri dada, gejala penyakit jantung koroner selanjutnya adalah pusing dan kelelahan, gejala yang muncul bahkan tanpa aktivitas fisik yang berat.
Kondisi seperti ini bisa menjadi tanda penyakit jantung jika sering kambuh.
Selain itu, ada beberapa gejala lain penyakit jantung koroner yang biasa dialami penderitanya, antara lain sebagai berikut:
- Kelelahan ringan
- Sakit tenggorokan
- Perubahan irama jantung
- Ledakan, mual, dan muntah
- Batuk kering yang berulang
- Palpitasi
- Kulit ruam
- Sesak napas
- Tangan dan kaki dingin
- Nyeri di leher, leher, lengan dan punggung
Penyebab Pembuluh Koroner
Jantung merupakan salah satu organ vital manusia. Fungsi utama jantung adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh organ tubuh. Dalam keadaan tertentu, jantung terkadang berdetak terlalu cepat dan tidak teratur, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Palpitasi atau yang biasa dikenal dengan palpitasi adalah suatu kondisi ketika jantung berdetak dengan cepat dan cepat, kondisi ini biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti pusing dan sesak di dada.
Penyebab jantung berdebar biasanya berhubungan dengan stres, olahraga atau penggunaan obat-obatan tertentu.Kondisi ini dapat menyebabkan jantung seseorang berdetak dengan cepat dan tidak teratur.
Faktor risiko palpitasi berhubungan erat dengan kemungkinan penyebabnya. Berikut beberapa penyebab jantung berdebar yang harus Anda ketahui.
1. Gaya Hidup
Penyebab penyakit jantung koroner erat kaitannya dengan gaya hidup yang sering dijalani seseorang. Misalnya, olahraga berat, kurang tidur, dan kafein berlebihan juga merupakan penyebab utama jantung berdebar. Selain itu, rendahnya kadar mineral esensial seperti potasium dan magnesium juga mempengaruhi jantung yang sering berdetak cepat dan tidak teratur.
2. Penyakit Mental
Penyebab paling umum dari penyakit arteri koroner juga sering dikaitkan dengan kondisi mental seseorang.Saat pikiran berada dalam situasi stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin. Menanggapi peningkatan hormon stres ini, ada peningkatan risiko jantung akan berdetak lebih cepat karena bekerja lebih keras untuk meningkatkan suplai darah ke otot, jantung, dan organ vital lainnya.
3. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan penyakit arteri koroner karena obat-obatan tertentu memiliki efek berdenyut setelah tertelan.
Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi, antibiotik, antidepresan, dan antijamur, dapat memicu jantung berdebar, yang sering menyebabkan penyakit arteri koroner.
4. Kolesterol tinggi
Penyebab penyakit jantung koroner selanjutnya adalah kolesterol tinggi.Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Oleh karena itu para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan makanan tinggi kolesterol seperti daging olahan, kerang dan makanan manis lainnya.
5. Faktor Usia
Salah satu penyebab penyakit arteri koroner dipicu oleh faktor usia, semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan untuk terkena penyakit arteri koroner.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penyakit arteri koroner umumnya menyerang pria di atas usia 45 tahun dan wanita di atas usia 55 tahun.
Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, sehingga upaya pencegahan harus dilakukan sejak awal.
Mengetahui gejala penyakit jantung juga sangat penting untuk pengobatan yang tepat. Berikut beberapa cara pencegahan penyakit jantung koroner yang harus Anda ketahui:
- Perbanyak asupan lemak tak jenuh dan serat
- Hindari merokok
- Hindari minuman beralkohol
- Kelola stres dengan baik
- Hilangkan lemak yang menumpuk di perut menumpuk
- Mencegah dan mengobati diabetes dan tekanan darah tinggi
- Berolahraga secara teratur dan teratur.