Ketika seseorang menderita stroke, banyak sel otak, termasuk sel saraf, yang rusak sehingga menyebabkan orang yang terkena stroke mengalami komplikasi seperti masalah memori dan gangguan otot, sehingga tidak bisa menggerakkan lengan.
Stroke harus segera diobati. Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar bagian otak yang bisa diselamatkan. Selain itu, saat ini belum ada pengobatan medis yang dapat memperbaiki kerusakan otak akibat stroke.
Perawatan dengan melakukan gerakan terapi stroke juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien stroke, yang umumnya memburuk dengan penyakitnya.
Terapi Stroke Latihan untuk mencegah kerusakan sel saraf
Karena tidak ada obat yang dapat meningkatkan fungsi otak setelah stroke, pengobatan rehabilitasi merupakan alternatif untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik penderita stroke.
Ada beberapa jenis gerakan terapi stroke yang bisa dilakukan.Untuk menentukan gaya terapi yang tepat, dokter sesuai dengan jenis kerusakan yang terjadi pada tubuh pasien.
Terapi Fisik Jenis terapi fisik untuk penderita stroke antara lain:
Latihan Motorik Kondisi korban stroke pasca stroke cukup mengkhawatirkan karena bisa langsung kehilangan kemampuan untuk melakukan hal-hal dasar. aktif kembali, diperlukan latihan motorik. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot, latihan ini juga dapat meningkatkan kemampuan menelan. latihan rentang gerak alat bantu mobilitas seperti tongkat, kursi roda, atau penyangga pergelangan kaki khusus sering digunakan dalam terapi ini untuk menjaga keseimbangan dan memperkuat pergelangan kaki untuk menahan beban saat belajar kembali berjalan. Terapi kompulsif Terapi kompulsif disebut terapi koersif karena melibatkan melumpuhkan anggota tubuh yang sehat setelah stroke dan kemudian melatih anggota tubuh yang terkena stroke untuk meningkatkan fungsinya. Tingkat terapi gerakan Sejumlah latihan gerakan dilakukan yang dapat meredakan ketegangan otot dan memfasilitasi gerakan.
Terapi Kognitif dan Emosional Dalam terapi ini, ada beberapa jenis latihan yang dapat dilakukan, yaitu:
Koreksi gangguan kognitif Pada jenis ini, terapi okupasi dan terapi wicara dilakukan untuk membantu penderita stroke meningkatkan kembali kemampuan kognitifnya. Keterampilan kognitif yang dimaksud meliputi memori, keterampilan sosial, dan keterampilan memecahkan masalah.
Selain itu, penderita stroke juga dibantu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas kebersihan pribadinya sendiri, seperti mandi dan mencuci, bahkan terkadang belajar untuk melakukan aktivitas seperti menyiapkan makanan, membersihkan rumah, dan mengemudi.
Peningkatan Komunikasi
Terapi Wicara dapat memulihkan kemampuan berbicara, mendengarkan, menulis, dan memahami sesuatu. Orang yang mengalami stroke biasanya mengalami kesulitan berbicara, mencari kata-kata, atau memahami kata-kata orang lain. Terapi ini akan berguna untuk mengatasinya.
Latihan dan Penilaian Psikologis
Stroke dapat mempengaruhi jiwa seseorang, sehingga penderita stroke disarankan untuk mencari konseling dari psikolog atau untuk berpartisipasi dalam komunitas penderita stroke.
Obat-obatan
Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat lain yang dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan olahraga.
Faktor yang mempengaruhi perbaikan sel saraf pada terapi stroke
Hasil terapi yang dilakukan oleh pasien stroke dapat bervariasi tergantung dari beberapa faktor, seperti:
1.keparahan cedera otak
Jika kerusakan otak setelah stroke tidak terlalu parah, tingkat keberhasilan terapi bahkan lebih baik. Sebaliknya, jika kerusakannya cukup besar, tingkat keberhasilan terapi cenderung meningkat. menyusut.
2. Motivasi Penderita Stroke Lainnya
Mencurahkan semangat pada terapi akan membantu penderita stroke untuk lebih menargetkan terapi sehingga hasil terapi dapat optimal.
3. Dukungan Keluarga
Selama masa penyembuhan, dukungan keluarga merupakan hal yang paling penting.Keluarga dapat memberikan motivasi dan dukungan dengan cara mengkomunikasikan bahwa walaupun telah mengalami penyakit ini, kehadirannya tetap penting dan diperlukan untuk keluarga tersebut.
4. Kapan memulai terapi
Terapi harus dimulai segera setelah stroke sembuh. bentuk terapi seperti. Latihan otot yang diperparah atau latihan di tempat tidur dapat dimulai sesegera mungkin.
Kerusakan otak, termasuk sel saraf akibat stroke, tidak dapat diperbaiki. Namun, kerusakan ini bisa dicegah agar tidak semakin parah. Oleh karena itu, kolaborasi antara dokter, terapis, dan keluarga sangat penting agar terapi berhasil. dengan lembut dan membawa hasil yang diinginkan.
Buah apa yang bisa menyembuhkan penyakit stroke?
Aneka Buah yang Direkomendasikan untuk Penderita Stroke
Stroke diawali dengan terbentuknya plak di pembuluh darah. Proses ini dapat dipercepat oleh paparan radikal bebas di lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Seiring waktu, plak menyumbat aliran darah ke otak, memicu stroke Buah kaya vitamin, mineral, dan antioksidan Ketiganya melindungi Anda dari berbagai faktor penyebab stroke dengan melawan radikal bebas dan menjaga fungsi.Di antara banyak jenis buah di sini adalah pasien yang paling direkomendasikan dalam stroke untuk merekomendasikan:
1. Berbagai jenis berry
Berry Salah satu buah yang kaya Dengan fitokimia dan antioksidan. Fitokimia adalah senyawa kimia yang terdapat dalam makanan nabati yang memiliki manfaat tertentu ketika dikonsumsi. Bagi penderita stroke, senyawa yang terdapat dalam buah ini berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Setiap jenis buah berry memiliki manfaat masing-masing, Raspberry dan Blackberry, misalnya, mengandung antioksidan polifenol yang dapat melindungi pembuluh dalam darah dari radikal bebas. Sementara itu, blueberry dan stroberi memiliki zat yang dapat membantu melebarkan pembuluh dalam darah untuk kelancaran aliran darah.
2. Buah Jeruk
Jenis buah lain yang bermanfaat bagi penderita stroke adalah buah jeruk. Kelompok buah ini terdiri dari jeruk manis, jeruk limau, grapefruits, jeruk cekung, lemon, dan buah sejenis dengan ciri yang sama.
Antioksidan dan serat dalam buah jeruk dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh.Karena manfaat tersebut, buah jeruk dipercaya dapat melindungi jantung dan mengurangi risiko stroke.
3. Apel
Apel sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke, yang bukan tanpa alasan mengingat apel kaya serat, yang membantu menjaga kadar kolesterol normal.
Buah ini direkomendasikan untuk penderita stroke karena mengandung flavonoid yang dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat. Menurut sebuah penelitian di Journal of Nutrition, flavonoid bahkan bisa menurunkan risiko stroke hingga 20 persen.
4. Tomat
Tomat, yang sering dianggap sebagai sayuran, sebenarnya adalah buah yang direkomendasikan untuk penderita stroke.Tomat mengandung antioksidan yang terdiri dari vitamin A, vitamin C, asam folat, beta-karoten dan mereka yang merupakan keunggulan likopen.
5. Buah Naga
Buah naga dianggap sebagai jenis buah yang baik untuk penderita stroke. Pasalnya, buah ini kaya akan magnesium. Faktanya, 18% buah naga mengandung magnesium.
Tubuh biasanya mengandung 24 gram magnesium, meskipun mineral ini relatif kecil, ia hadir di setiap sel dan memainkan peran penting dalam lebih dari 600 reaksi kimia dalam tubuh.Misalnya, magnesium berperan dalam pengubahan makanan menjadi energi, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan pembentukan DNA.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, kadar magnesium tubuh juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal ini.
6. Buah Stroke Alpukat
Buah ini juga dikatakan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Ini jelas baik untuk orang yang sedang mengalami stroke, karena kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak menumpuk di pembuluh darah. Penumpukan plak dapat menyebabkan stroke iskemik jika menyumbat pembuluh darah di otak. Selain itu, kandungan potasium dalam alpukat juga dikatakan dapat menurunkan tekanan darah, yang tentunya baik untuk orang yang sedang mengalami stroke agar tidak terjadi stroke berikutnya. Kalium hingga 4,7 gram dapat menurunkan tekanan darah hingga 8,0/4,1 mmHg.Artinya, kalium dapat mengurangi hingga 15% dari risiko mengalami stroke.