Apakah vertigo itu berbahaya?
Sebagian besar gejala pusing tidak berbahaya dan dapat hilang dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Sensasi berputar ini biasanya dipicu oleh perubahan posisi kepala. Orang yang menderita vertigo menggambarkan sensasi seperti berputar, bergoyang, tidak seimbang, dan merasa seperti ditarik ke suatu arah. Gejala yang mungkin menyertai pusing meliputi:
- mual
- muntah
- Gerakan mata yang tidak normal atau tersentak-sentak (nistagmus)
- sakit kepala
- berkeringat dan
- telinga berdenging atau gangguan pendengaran.
Gejala di atas bisa datang dan pergi yang biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, ada beberapa gejala vertigo berbahaya yang disebabkan oleh masalah pada otak daripada telinga bagian dalam.Berikut adalah gejala vertigo yang harus diwaspadai:
- penglihatan ganda
- kesulitan berbicara atau gagap
- kelemahan atau mati rasa pada wajah
- kecanggungan dan
- katarak.
Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk menilai kemungkinan penyebab pusing yang berbahaya.
Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang terjadi karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang mengontrol keseimbangan tubuh.
Dengan demikian, vertigo perifer berbeda dari vertigo sentral, yang terjadi sebagai akibat kelainan batang otak.Gejala vertigo perifer juga sering lebih parah daripada vertigo sentral.
Gejala vertigo perifer sama dengan gejala vertigo umum, yaitu rasanya pusing dan perasaan bahwa lingkungan sekitar pasien berputar.
Jenis dan penyebab vertigo perifer
Vertigo perifer adalah jenis pusing yang paling umum.Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh perubahan pada satu atau lebih struktur telinga bagian dalam.
Bagian telinga ini mengatur keseimbangan seseorang, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan gangguan pada telinga bagian dalam, sehingga jenis vertigo perifer juga bisa berbeda-beda, yuk simak penjelasannya berikut ini:
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
Vertigo tipe BPPV perifer bersifat singkat tetapi umum dan biasanya dipicu oleh gerakan tertentu. BPPV
diyakini disebabkan oleh kotoran dari saluran telinga bagian dalam yang menyebar dengan gerakan tertentu. Serpihan ini kemudian merasakan rambut yang melapisi bagian dalam telinga. Akibatnya, otak menjadi bingung dan memberikan perasaan berputar.
Labyrinthitis
Labyrinthitis disebabkan oleh infeksi telinga bagian dalam, tepat di dalam labirin.Labirin adalah area telinga bagian dalam yang mengatur pendengaran dan keseimbangan seseorang.
Kondisi ini sering disertai dengan keluhan sakit telinga dan demam.Penyebabnya termasuk infeksi virus (seperti influenza dan pilek) dan infeksi bakteri.
Vestibular Neuronitis
Vestibular Neuronitis disebabkan oleh infeksi di telinga bagian dalam yang menyebar ke saraf vestibular, yang mengontrol keseimbangan dalam tubuh.
Pusing perifer seperti itu dapat terjadi tiba-tiba dan disertai dengan gejala sakit telinga, mual, dan muntah.
Penyakit Meniere
Penyebab pasti penyakit Meniere tidak diketahui, meskipun diyakini karena perubahan cairan di saluran telinga bagian dalam. Vertigo perifer dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hingga 24 jam.
Kondisi ini sangat parah sehingga dapat menyebabkan muntah dan mual. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan telinga berdenging dan berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran.
Seperti apa gejala vertigo perifer?
Gejala vertigo perifer dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Tanda-tanda penyakit ini antara lain:
- Pusing
- Gangguan keseimbangan atau perasaan dunia berputar
- Mual
- Muntah
- Nistagmus, yaitu gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali
- Gangguan pendengaran dan penglihatan
Ketika Anda mengalami gejala tersebut tanyakan pada orang lain untuk membawa Anda ke dokter, jangan memaksakan diri untuk berjalan hanya karena Anda bisa jatuh dan melukai diri sendiri.
Lakukan Ini Untuk Mengobati Vertigo Perifer
Dokter Anda akan memutuskan cara mengobati vertigo perifer berdasarkan penyebabnya.
1. Pemberian obat-obatan
Jenis obat berikut dapat digunakan untuk mengobati penyebab vertigo perifer:
- Antibiotik untuk mengobati infeksi
- Antihistamin seperti meclizine dan betahistine
- Prochlorperazine untuk meredakan mual
- Benzodiazepin untuk meredakan kecemasan
- Betahistine, dalam kasus Perifer vertigo terjadi karena penyakit Meniere. Obat ini dapat membantu mengurangi tekanan akibat perubahan cairan di telinga bagian dalam.
2. Penggunaan alat bantu dengar
Penggunaan alat bantu dengar dapat dipilih sebagai langkah pengobatan untuk pasien dengan vertigo perifer dan gangguan pendengaran, misalnya untuk pasien dengan penyakit Meniere.
3.Latihan Gerakan Spesifik
Ada sejumlah gerakan yang diyakini dapat membantu meredakan gejala vertigo perifer, yaitu manuver Epley dan Brandt-Daroff.
Manuver Epley biasanya dilakukan dengan bantuan dokter atau ahli kesehatan, sedangkan gerakan Brandt-Daroff dapat dilakukan oleh pasien sendiri dengan langkah-langkah berikut:
- Duduk di pojok tempat tidur dan kaki biarkan menjuntai.
- Berbaring dengan tubuh condong ke kanan ( sisi kanan tubuh di sisi kanan tubuh)
- putar kepala ke arah langit-langit
- tahan posisi ini selama 30 detik
- kemudian kembali ke posisi semula duduk dan lihat ke depan selama 30 detik
- ulangi gerakan berbaring dan berdiri dengan arah yang berlawanan, yaitu di sebelah kiri Berbaring miring
- Lakukan rangkaian gerakan ini minimal 34 kali sehari
4. Fisioterapi
Kehilangan pasien dengan vertigo tipe vestibular neuronitis perifer mungkin memerlukan terapi fisik untuk meningkatkan keseimbangan tubuh, yang membantu otak merespon perubahan beradaptasi dalam tubuh. telinga bagian dalam.
Fisioterapi harus dilakukan dengan bantuan fisioterapis profesional yang berpengalaman agar dapat berjalan lebih aman dan tanpa komplikasi.
5. Operasi
Dalam kasus vertigo perifer yang parah, operasi juga dapat dilakukan.Dokter akan menghilangkan sebagian atau seluruh masalah telinga bagian dalam.
Apakah penyakit vertigo bisa menyebabkan kematian?
Prof. Firmanzah PhD, Rektor Universitas Paramadina meninggal dunia di usia 44 tahun. Ia dikabarkan meninggal karena pusing.
Guru Besar dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr Ari Fahrial Syam mengatakan pusing sebenarnya tidak menyebabkan kematian.
Namun, jika pusing disertai nyeri dada, sesak napas, sakit parah, mual dan muntah, detak jantung cepat, bicara tidak jelas yang mengarah ke kejang, Anda harus dirawat di rumah sakit.
“Kalau emang begitu pasien harus sesegera mungkin bawa ke rumah sakit. Karena bisa jadi pusing yang terjadi merupakan gejala serangan jantung atau stroke yang bisa berujung pada kematian pada pasien dengan pusing mendadak,” kata Profesor Ari dalam keterangan yang diterima.
Profesor Ari mengatakan bahwa pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dehidrasi hingga gangguan pendengaran.
“saya pikir kita semua pernah mengalami vertigo atau pusing di titik tertentu. Pusing dapat terjadi atau terjadi karena berbagai alasan. Pusing dapat berkisar dari ringan hingga berat,” katanya.
Sedikit pusing dapat terjadi saat mengubah posisi tertentu.Misalnya, jika Anda melihat ke bawah atau sujud terlalu lama, Anda mungkin merasa pusing saat bangun tidur.
Pusing juga bisa terjadi karena kurang tidur dan tekanan darah rendah. Pada pasien serangan jantung, aliran darah ke otak yang tersumbat juga bisa menyebabkan pusing.
Profesor Ari mengatakan penyebab pusing lainnya adalah dehidrasi. Dehidrasi terjadi di pagi hari, terutama pada orang yang tidur menggunakan AC
“Sangat dianjurkan ketika kita bangun tidur pagi hari untuk bangun perlahan dan segera meminum 1atau 2 gelas air putih untuk menghilangkan dehidrasi pada tubuh,” ujarnya.
Profesor Ari menekankan bahwa pusing umumnya bukan diagnosis penyakit tetapi gejala suatu penyakit.Pusing sebagai diagnosis tertulis dalam International Classification of Diseases (ICD10) adalah vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV
pasien dengan BPPV mengalami pusing sebagai Gejala utama, Terjadi bila penderita berguling atau berdiri secara tiba-tiba, dan biasanya disertai mual.Penyakit BPPV terjadi karena ada masalah pada telinga, pasien ini biasanya menderita pusing kronis dan perlu dikonsultasikan ke dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut.
“Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan pusing adalah gangguan pada otak. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat penenang, atau obat tidur, dapat menyebabkan pusing. Pasien terkadang mengeluh melayang saat mengonsumsi obat ini.” Dia menyimpulkan.