Sakit tulang ekor saat hamil merupakan salah satu keluhan yang sering dikeluhkan ibu hamil. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat ibu hamil tidak nyaman saat duduk atau berbaring. Untuk mengatasinya, ada banyak cara yang bisa dilakukan ibu sedang hamil.
Pada dasarnya nyeri pada tulang ekor sering terjadi pada ibu hamil, terutama pada kehamilan trimester ketiga, yang disebabkan oleh ukuran janin yang semakin besar, yang kemudian menekan tulang ekor sehingga menyebabkan tulang ekor terasa sakit.
Selain pertumbuhan ukuran janin, nyeri tulang ekor selama kehamilan dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, penambahan berat badan, dan sembelit.
Saat ibu hamil mengalami nyeri tulang ekor, cobalah cara pengobatan berikut ini:
1. Berolahraga secara teratur
Anda bisa berolahraga secara rutin untuk mengatasi nyeri punggung saat hamil.Olahraga yang bisa menjadi pilihan ibu hamil untuk mengatasi nyeri adalah prenatal yoga.
Selain mengobati sakit punggung, prenatal yoga atau yoga untuk ibu hamil juga bisa meredakan nyeri tulang ekor. Berikut pose-pose prenatal yoga yang bisa dilakukan ibu hamil di rumah untuk mengobati nyeri tulang ekor: . Setelah itu, tarik napas dan biarkan perut Anda sedikit tenggelam.
Buang napas dan dorong tangan wanita hamil ke bawah saat Anda melakukan gerakan secara perlahan.
Lakukan gerakan ini 10 kali.
2. Duduk dengan Penopang Bantal
Bila ibu hamil harus duduk dalam waktu lama di tempat kerja, gunakan matras atau bantal dan ganti posisi duduk setiap beberapa jam untuk mengurangi tekanan pada tulang ekor dan meredakan nyeri tulang ekor.
Ibu hamil juga dapat melakukan gerakan ringan sambil duduk, salah satunya duduk dengan satu kaki disilangkan di atas lutut, untuk mengobati nyeri tulang ekor.Kemudian tekuk tubuh Anda ke depan.
3. Kompres dengan air hangat atau dingin
Pilihan lain yang dapat digunakan ibu hamil untuk meredakan nyeri tulang ekor selama kehamilan adalah mengompres tulang ekor dengan air hangat atau dingin.Untuk kompres hangat, Anda bisa memasukkan air hangat ke dalam botol kaca. Setelah itu, taruh di tulang ekor selama beberapa waktu.
Untuk kompres air dingin, ibu hamil bisa memasukkan air dingin ke dalam bungkus plastik, lalu bungkus plastik bungkus dengan handuk dan letakkan di tulang ekor sebentar.
4. Memakai sabuk khusus ibu hamil (maternity belt)
Ibu hamil juga bisa menggunakan sabuk khusus ibu hamil untuk mengatasi nyeri pada tulang ekor. Mengenakan ikat pinggang ini dapat mengurangi tekanan pada tulang ekor akibat penambahan berat badan selama kehamilan dan meredakan nyeri tulang ekor.
5.Kenakan celana longgar
mengenakan celana ketat saat hamil dapat meningkatkan tekanan pada saluran koneksi, membuat Rosin sakit.
6. Minum obat pereda nyeri
Jika perlu, ibu hamil bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol, namun sebelum mengonsumsi obat apa pun, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
Sakit tulang ekor selama kehamilan bisa sangat tidak nyaman. Ibu hamil bisa mengikuti beberapa tips di atas untuk meredakannya. Jika nyeri tulang ekor tidak kunjung hilang, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
Apa penyebab tulang ekor sakit pasca melahirkan?
Nyeri tulang ekor saat melahirkan dapat terjadi sebagai akibat dari proses kelahiran atau perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Rasa sakit yang terjadi bisa hilang dengan sendirinya, meski dalam beberapa kasus memerlukan perawatan khusus.
Nyeri pada tulang ekor setelah melahirkan merupakan salah satu keluhan ibu nifas yang paling umum. Rasa sakitnya bisa bertambah parah saat Anda duduk, bangun dari tempat duduk, atau saat Anda mendorong.
Pelajari lebih lanjut di bawah ini tentang mengapa kondisi ini dapat terjadi dan bagaimana mengobati nyeri tulang ekor setelah melahirkan.
Penyebab nyeri tulang ekor setelah melahirkan
Tulang ekor adalah tulang segitiga yang terdiri dari 35 segmen tulang yang membentuk sendi. Tulang ekor berada di bagian bawah tulang belakang dan tepat di belakang rahim.
Nyeri tulang ekor postpartum juga dikenal sebagai nyeri tulang ekor postpartum, yaitu nyeri yang pertama kali terjadi saat duduk setelah melahirkan.
Selama trimester ketiga kehamilan, tubuh wanita melepaskan hormon relaksin, yang menyebabkan dasar panggul rileks dan meregang.Ini memungkinkan tulang ekor untuk bergerak sesuai kebutuhan selama persalinan.
Ini adalah proses alami dan normal. Sayangnya, gerakan ini dapat meregangkan otot dan ligamen di sekitar tulang ekor. Hal ini dapat menyebabkan nyeri panggul selama kehamilan atau menyebar ke tulang ekor.
Bayi yang sedang tumbuh dan menekan tulang ekor, pengaruh hormonal, dan masalah lain seperti sembelit semuanya dapat menyebabkan nyeri tulang ekor, bahkan setelah persalinan pervaginam atau operasi caesar.
Trauma saat melahirkan normal juga bisa menjadi penyebab nyeri tulang ekor setelah melahirkan. Tekanan bayi saat melewati jalan lahir terkadang dapat menyebabkan memar, dislokasi tulang, dan bahkan patah tulang.
nyeri tulang ekor lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki bayi besar, bayi dalam posisi abnormal, atau panggul sempit. Ibu yang memiliki riwayat cedera tulang ekor juga lebih mungkin mengalami nyeri tulang ekor setelah persalinan pervaginam.
The Journal of Clinical Nursing menjelaskan beberapa kondisi yang menempatkan ibu pada risiko yang lebih tinggi untuk nyeri tulang ekor setelah melahirkan, termasuk bentuk tulang ekor, indeks massa tubuh (BMI), persalinan normal, persalinan dengan bantuan, multiparitas (kelahiran ganda), dan perineum. pendek.
Pergeseran tulang ekor sangat mungkin terjadi saat melahirkan. Menghindari faktor risiko dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah atau meminimalkan risiko nyeri tulang ekor setelah melahirkan.
Periksa dengan dokter Anda secara teratur tentang kesehatan Anda dan kesehatan bayi Anda, juga diskusikan dengan dokter Anda tentang metode persalinan yang baik dan bagaimana mengurangi risiko nyeri tulang ekor pascapersalinan.
Pengobatan nyeri tulang ekor setelah melahirkan
Jika Anda mengalami rasa sakit di daerah tulang ekor, temui dokter untuk memastikan kondisi Anda.Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik atau bahkan rontgen, jika perlu, untuk menegakkan diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa cara untuk mengobati nyeri tulang ekor setelah melahirkan yang disarankan dokter:
Kompres dingin pada area tulang ekor beberapa kali sehari selama beberapa hari untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri, seperti ibuprofen
Berbaring miring
Gunakan bantal saat duduk, tetapi dalam beberapa kasus duduk di permukaan yang keras juga bisa membantu.
Mandi sitz atau mandi air hangat untuk mengendurkan otot-otot dasar panggul akan banyak membantu. Perbanyak minum, makanan berserat tinggi, dan obat pencahar bisa menjadi solusi.
Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, karena beberapa obat dapat masuk ke dalam ASI, yang tentunya memerlukan perhatian khusus untuk mengatasi nyeri tulang ekor setelah melahirkan.
Secara umum, nyeri tulang ekor ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, namun rasa sakit yang disebabkan oleh cedera tulang ekor membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, hingga 8 minggu.
Jika rasa sakit berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda tentang kondisi Anda. Dokter Anda mungkin meningkatkan dosis obat penghilang rasa sakit, memberi Anda suntikan steroid, atau merujuk Anda ke spesialis terapi fisik.
Pembedahan juga dimungkinkan untuk nyeri kronis yang parah yang tidak dapat dihilangkan dengan perawatan di atas, tetapi ini adalah kasus yang jarang terjadi.